07 April 2015

Presiden Jokowi Boneka Megawati? Ini Jawaban Wapres JK


Halaman satu edisi print Harian Tribun Timur Makassar, Selasa (7/4/2015)


MAKASSAR - Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosiana Silalahi, “memaksa” Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) bicara “panas” di almamaternya, Kampus Universitas Hasanuddin, MakassarSenin (6/4/2015).

Pertanyaan Rosiana menyerempet hingga isu kudeta dan “ketakberdayaan” JK sebagai wapres di samping Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Isu “panas” Golkar pun ditanyakan Rosiana. Tanya-jawab “panas”terjadi dalam Talkshow Bersama Rosiana Silalahi Pemimpin Ala Saudagar, rangkaian Kompas Kampus.
Ribuan sivitas akademika, politisi, dan pejabat memenuhi Baruga AP Pettarani. Kursi di ruang bawah gedung terbesar di Unhas yang selalu dijadikan tempat wisuda mahasiswa itu terisi semua.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo juga ketiban pertanyaan “panas” dari Rosiana.
Syahrul diminta menegaskan sikap terhadap dualisme kepengurusan DPP Partai Golkar. Syahrul menjawab tegas, “Saya ikut Pak JK.”

JK tiba di Kampus Unhas sekitar pukul 14.00 wita.

Berikut pertanyaan ‘panas’ Rosiana Silalahi yang dijawab Wapres Jusuf Kalla dengan spontan seperti dimuat di halaman utama Harian Tribun Timur Makassaredisi cetak, Selasa (7/4/2015).

Pertanyaan Rosiana Silalahi:
* Wacana penggulingan Jokowi dengan skenario JK jadi presiden dan Puan Maharani jadi wapres.

Jawaban JK
“Itu kerjaannya media sosial. Tidak benar itu.”

Pertanyaan:
* Kemungkinan perpecahan duet Jokowi-JK di tengah jalan.
Jawaban JK:
“Untuk apa capek-capek kita kampanye sama-sama kalau harus pecah di tengah jalan. Saya yakin kami bisa sampai 2019. “

Pertanyaan
* Pemerintah sebelumnya lebih baik dari Pemerintah Jokowi-JK?

Jawaban JK
“Era setelah Soeharto, orang bilang era Soeharto lebih baik. Kalau sekarang, orang bilang era SBY lebih baik. Kalau begitu, kalau nilai Jokowi-JK sebaiknya setelah kami diganti.”

Pertanyaan
* Perpres DP mobil Rp 210 juta untuk pejabat negara.
Jawaban
Prosesnya saya tidak tahu. Pak Presiden saja tidak tahu, apalagi saya. Mestinya sekretaris yang harus lebih teliti sebelum disodorkan ke presiden. Karena presiden dan wapres banyak yang harus ditandatangani. Walau demikian, pemberian DP masih lebih efisien dibanding negara yang membelikan mobil dinas yang tentu lebih mahal. Belum lagi negara harus menanggung biaya perawatan.”

Pertanyaan
* Pengangkatan alumnus Harvard di Staf Kepresidenan

Jawaban
“Itu kewenangan presiden. Silakan saja asalkan tidak melampau kewenangan semisal mengeksekusi. Kan sudah ada menteri.”

Pertanyaan
* Presiden Jokowi dituding boneka Megawati

Jawaban
“Di mana pun di dunia ini, orang jadi presiden didukung oleh partai. Maka wajar jika presiden dan wapres jika membuat keputusan penting biasa berkomunikasi dengan partai pengusungnya. Di Amerika, Obama biasa konsultasi dengan partainya. Jadi kalau Presiden dan Wapres berkomunikasi ke Ibu Megawati terkait dengan kebijakannya, itu biasa. Tidak bisa hanya karena berkomunikasi lantas disebut boneka.”

Pertanyaan
* Ikut Golkar versi Munas Bali atau Munas Ancol

Jawaban
“Saya di Golkar.”

Pertanyaan
* Era SBY, JK disebut sangat aktif. Era Jokowi seakan “hilang”?

Jawaban
“Itulah susahnya di Indonesia. Kita aktif, dituding ada dua matahari. Kita tidak muncul, dikira tak kerja. Jadi solusinya, aktif tapi tak perlu diperlihatkan.”

Pertanyaan
* Keinginan kelak menjadi Presiden RI?”
Jawaban
“Dulu pernah ada. Sekarang tidak ada lagi. Ini karena pertimbangan umur. Sudah cukup wapres.”

Pertanyaan
* Lebih penting terima telepon Jokowi atau Ibu Megawati
Jawaban
“Dua-duanya utama. Karena keduanya pemimpin.”

Baca Juga Artikel Lain
  1. Pelawak Kiwil dan Kisah Istri Balas Dendam

  2. Mahasiswi Goyang dengan Profesor di Springbed

  3. Macet di Makassar itu Menyenangkan!

  4. Gerombolan Hutan vs Geng Motor Makassar

  5. Fenomena Pohon Tumbang di Kota Dunia

No comments: